Home » , » Jembatan Sumatera-Malaysia Akan Dibangun

Jembatan Sumatera-Malaysia Akan Dibangun

Written By Bg dani on Sunday, December 19, 2010 | 7:01 AM

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa baru saja tiba di Kota Dumai, Provinsi Riau. Dalam kunjungannya untuk melihat perkembangan pelabuhan pengangkutan minyak kelapa sawit mentah atau CPO di Dumai ini, Hatta menegaskan, pembangunan jembatan Dumai-Malaka (Malaysia) hanya akan dibangun setelah Jembatan Selat Sunda dibangun terlebih dahulu.

"Jembatan ini (rencana pembangunan Jembatan Selat Malaka) jadi, kalau Jembatan Sunda ini jadi terlebih dulu," ujar Hatta saat turun dari pesawat sewaan yang baru saja membawanya dari Pelabuhan Udara Halim Perdana Kusumah, langsung menuju Bandar Udara Dumai.

Pernyataan ini diungkapkannya saat serombongan wartawan menunjukkan gambar peta Riau dan Malaka yang diterakan pada bagian punggung kaos mereka. Peta ini menunjukkan rencana pembangunan jembatan yang membelah Selat Malaka.

Sebelumnya, pemerintah menegaskan, pihaknya tidak akan mengistimewakan pembangunan jembatan selat Malaka yang akan menghubungkan Kota Dumai di Riau dengan negara bagian Malaka, Malaysia. Bagi Indonesia, jembatan selat Sunda jauh lebih penting, sehingga akan didahulukan agar sumber daya alam di Sumatera dapat dikembangkan di Jawa, bukan ke Malaysia.

"Kami ingin mengkoneksikan diantara kita sendiri. Sumatera ini adalah pulau penting. Tanpa jembatan selat Sunda, perekonomian Sumatera akan tetap seperti yang ada saat ini, karena hilirisasi sumber daya yang kaya di sana tidak terjadi," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Perekonomian, Lucky Eko Wuryanto beberapa waktu lalu di Jakarta.

Pemerintah tidak ingin sumber daya alam, terutama sumber energi dari Sumatera, mengalir deras ke Malaysia. Jika itu terjadi, Sumatera hanya akan diekspolitasi sumber dayanya, kemudian dialirkan dalam bentuk mentah ke Malaysia. Perekonomian justru akan bergerak di Malaysia yang mengembangkan industri hilir dengan energi yang berasal dari Sumatera.

Sebagai contoh, Sumatera Selatan itu memiliki 57 persen kandungan batu bara nasional. Batu bara itu bisa diolah menjadi gas sebagai energi yang sangat bersih menggantikan premium. Sumatera Selatan adalah lumbung energi Sumatera, alangkah baiknya tidak mengalir ke Malaysia, lebih baik menjadi bahan bakar industri di Sumatera dan Jawa.

Sebelumnya, Gubernur Riau Rusli Zainal mengungkapkan, pemerintah Malaysia terlihat lebih proaktif untuk mengembangkan konsep pembangunan Jembatan Selat Malaka. Bahkan, Malaysia sudah membentuk perusahaan sendiri yaitu PT Malaka Straits dan telah menawarkan ke Cina untuk andil dalam proyek tersebut.

"Terkait Jembatan Selat Malaka ini justru pihak Malaysia yang proaktif mengambil konsep ini. Mereka sudah menawarkan ke China, bahkan sudah dibentuk perusahaan sendiri untuk investasi di proyek ini," ungkapnya.

Sementara dari pemerintah Indonesia masih mengkaji konsep tersebut. Termasuk menghitung estimasi anggaran dan waktu pelaksanaan. Rencananya, panjang Jembatan Malaka mencapai 54,33 kilometer. "Respons Presiden baik, beliau juga mendukung. Tapi memang dikatakan harus menunggu proyek Jembatan Selat Sunda selesai dibangun terlebih dahulu, karena JSS (Jembatan Selat Sunda) ini lebih diprioritaskan," tuturnya.

Source : tribunnewspekanbaru.com
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pekanbaru News | Berita Online Pekanbaru Riau - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger