Walaupun abu vulkanik dari gunung merapi berbahaya untuk tubuh manusia, ternyata berguna untuk bumi.
Menurut penelitian, abu vulkanik tersebut menyebabkan pendinginan global, sehingga bermanfaat untuk mengurangi pemanasan global atau global warming.
Berdasarkan keterangan Volcanic Ash Centre Australia, ketinggian abu vulkanik dari letusan gunung Merapi mencapai 55.000 kaki (atau hampir 17 kilometer). Dengan ketinggian tersebut dan letusan yang cukup kuat, mendorong abu vulkanik masuk ke dalam lapisan stratosfer, tempat terjadinya cuaca.
Abu tersebut kemudian menghalangi radiasi matahari yang masuk ke dalam atmosfer. Pendinginan global terjadi saat curah hujan berkurang dan abu cenderung menempel pada lapisan stratosfer.
Konsultan bencana, Richard W. Gnagey mengungkapkan, letusan gunung Merapi bisa mengurangi pemanasan global. Hal itu seperti terjadi saat gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meletus pada tahun 1815. Letusan gunung Tambora menyebabkan pendinginan global yang cukup lama, sehingga temperatur cuaca di beberapa kawasan di dunia sangat dingin.
Menurut Richard, letusan gunung Tambora bahkan mampu menurunkan temperatur cuaca hingga satu derajat Celcius. Richard menambahkan, hasil pemanasan global yang terjadi selama seratus tahun terakhir dapat diimbangi oleh satu kali letusan gunung berapi, asalkan letusannya itu besar dan semburan abu vulkaniknya sampai ke stratosfer.
Richard W. Gnagey mengatakan, "Hasilnya global warming selama seratus tahun terakhir bisa diimbangi dengan satu kali gunung meletus, asal letusannya besar dan sampai ke stratosfer".
Source : tribunnewspekanbaru.com
Post a Comment